Rabu, 18 Juni 2014

Baru

Selamat pagi dari perpustakaan yang masih sepi pengunjung...

Hai lamanku. Rasanya lama tak mengintervensimu. Banyak yang ingin ku ceritakan. Banyak. Bahkan terlalu banyak untuk diutarakan.

Tepat satu minggu yang lalu, tepatnya tanggal 11 Juni lalu, aku menempuh hidup baru. Haha. Berlebihan rasanya. Aku hanya berpindah dari takdir satu ke takdir yang lain. Bukan menempuh hidup baru yang sesungguhnya, tapi perpindahan itu cukup mengubah hidupku. Hidupku yang menjadi lebih 'baru'.
Ah mungkin berlebihan! Tapi itulah yang ku rasakan.

Beberapa hari sebelum aku pindah kerumah yang ku tempati, hidupku pun berubah. Maksudku, hatiku yang berubah. Ya! Isi didalamnya mendadak hilang. Seakan tak pernah ada ruang sebelumnya. Begitu saja hilang padahal dulu begitu sesak, penuh, dan takkan mungkin terisi lagi oleh hal lain. Namun pada hari itu sampai sekarang, semua menghilang. Semua seakan menguap begitu cepat. Maksudku begitu indah. Indah karena dibalut melalui rencana-Nya..
Recana Dia Yang Maha Membolak-balikan hati. Ku mohon tetapkanlah hati ini pada ketetapanMu.

Setelah aku menempati rumah baru. Hal-hal baru seolah berdatangan menghampiri.
Lantunan surat cintaNya yang setiap pagi ku dengar dari tetangga depan rumah. Kemudahan atas apapun kesulitan yang dulu ku rasakan. Rasa rindu pada ibu yang sebelumnya ku hiraukan.. Rasa khawatir karena orangtua yang mulai sakit-sakitan.
Rasanya benih-benih dalam hati ini kembali tumbuh. Kembali berkembang seiring waktu. Rasanya semua menjadi berarti. Terlebih satu hari setelah aku pindah..
Hari itu seolah ruangku terisi kembali. Tapi di sisi lain itu menjadi hal yang ku takuti..
Sesuatu yang indah tapi tak mudahku akui karena ku takut segalanya membuncah..
Penuh kembali. Dan ku kembali 'tersakiti'...
Entahlah.
Ku hanya berharap segalanya berjalan sewajarnya..
Bantu aku menjaganya..
Bantu aku menjaga hati dan segala yang Kau titipkan..
Bantu aku..
Bantu aku..

Setelah takdir baru datang kepadaku. Rasanya ku sedikit mengerti bagaimana cara menghargai hidup.. Paham bagaimana perjuangan seorang ibu mengurus keluarganya. Paham bagaimana seorang ayah berkorban demi keperluan keluarganya. Paham bagaimana saudara sekandung begitu peduli dan banyak berbagi.. Bahkan terlalu banyak berbagi, sampai ku tak tahu bagaimana semua itu kembali..

Setelah hal baru menghampiriku... Aku lebih memahami bagaimana menggunakan hati.. menggunakan hati untuk mencintai mereka yang patut dicintai.. Entah betapa bodohnya diriku ketika ku baru merasakan rasa yang teramat dalam kepada orangtuaku setelahku hidup bertahun-tahun.. rasanya kemana saja aku selama ini.. Kemana saja selama sembilan belas tahun belakangan sampai ku tak mampu merasakan pengorbanan mereka..
Mereka yang sebetulnya selalu ada untukku.
Mereka yang mungkin pernah khilaf.
Mereka yang mungkin cacat dan tak sempurna caranya.
Mereka yang begitu mencintaiku...
Maafkan aku.. Aku lupa cara mencintaimu dulu..
Maafkan aku yang berlaku buruk padamu..
Sungguh maafkan aku...
Maafkan aku yang kini ku rindu...

Setelah hal baru meliputiku.. Aku sadar bahwa hidup terlalu singkat untuk tak membuka lembaran baru..
Hidup terlalu singkat untuk terpaut pada bayang masalalu..
Hidup terlalu singkat untuk tak bermesraan denganMu..
Kamu Yang Maha Memiliki Hidup..
YaRabb.. Sambutlah aku yang baru.. Dekaplah aku dalam peraduanMu.

Selamat siang dari perpustakaan yang mulai ramai pengunjung.

Sampai bertemu lagi lamanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar