Kamis, 23 Januari 2014

Kehilangan

"Percayalah, yang hilang tidak bermakna binasa, dan yang pergi tidak bermakna kita kehilangan segala."
-Aku jauh Engkau jauh, Aku dekat Engkau Dekat oleh Yadi Saeful Hidayat

Kehilangan. Satu kata yang mungkin akan selalu dihindari bagi setiap orang. Satu kata yang mungkin menyita berbagai perhatian, mengundang beribu ketakutan, menyebabkan berbagai kesedihan yang kadang tak mudah dilupakan dan dilepaskan.

Setiap orang didunia, pasti pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan. Entah kehilangan beberapa materi, harga diri, atau sosok yang selalu dihati. Entah kehilangan suatu yang sangat amat bermakna atau suatu hal yang tak ada harganya. Entah kehilangan seseorang yang sangat dicintai atau seseorang yang amat dibenci. Bagaimanapun macam dan bentuk suatu yang hilang.. bermakna atau sebaliknya... itu semua masih dikatakan sebagai sebuah kehilangan.. Kehilangan akan sesuatu yang sebelumnya pernah ada.

Mungkin setiap orang bisa mendeskripsikan berbagai makna dari kehilangan. Karena walaubagaimanapun, setiap manusia memiliki sudut pandangnya masing-masing. 
Beberapa orang menerima kehilangan sebagai suatu bencana, musibah, dan kesialan yang tak sepatutnya terjadi dalam hidupnya. 
Beberapa orang menganggap kehilangan adalah perencanaan, karena mereka berusaha mengontrol apa datang dan pergi dalam hidupnya, semua adalah skenario, skenario yang mereka buat. 
Beberapa orang menganggap kehilangan adalah ujian, proses, dan cobaan yang memang akan dirasakan bagi mereka yang disayangi Sang Pencipta. Bagi mereka, kehilangan hanyalah sebuah cara untuk mendekatkan diri pada Sang Maha Kuasa, Sang Penguasa Alam Semesta yang begitu mencintai mereka. Sehingga mereka dijadikan sebagai orang-orang beruntung yang diuji tingkat keimanannya.

Namun bagi beberapa orang, sebagian kecil orang, kehilangan adalah rasa yang tak ubah layaknya nasi yang selalu mereka cicipi. Mereka terbiasa dengan hal itu, dan mereka bersahabat dengan rasa itu... Walau awalnya sulit dan sakit, tapi sebuah cerita memilihnya untuk selalu kehilangan, maka mereka berusaha bersahabat dengan rasa itu.. rasa yang pada awalnya menusuknya.. mengubur sebagian harapan-harapan yang dulu dikhayal menjadi sebuah kenyataan.. 
Mereka yang mengalami kehilangan secara terus menerus, lalu mereka berubah menjadi pribadi yang acuh, skeptis, dan apatis terhadap sebuah keberadaan, takut akan sebuah keberadaan yang pada akhirnya berujung ketiadaan.. 
Dalam diri mereka, hanya ada pengetahuan bahwa kehilangan hanyalah badai, dan badai pasti berlalu, namun badai meninggalkan korban, meninggalkan luka, dan trauma.. dan rasa trauma itulah yang ada pada diri mereka... 

Kehilangan memang tak selamanya bermakna negatif, selama sesuatu yang hilang itu membawa kepada kebaikan dan perubahan yang mencerahkan, mungkin kehilangan akan berubah menjadi sebuah fase hidup yang harus disyukuri. 
Bagiku, kehilangan adalah sebuah kata yang netral, tergantung bagaimana kita sebagai aktor menafsirkan dan memilih lakon mana yang akan kita jalani untuk menyikapi sebuah kehilangan. Tetapi walaubagaimanapun, mereka adalah aku, dan aku adalah aktor gadungan yang berhasil memerankan berbagai lakon dengan drama berjudul kehilangan..
Ya, mereka yang kusebutkan diatas. Mereka adalah aku.. Namun mereka yang menganggap kehilangan adalah ujian, adalah aku yang sekarang. 

Aku percaya, dalam hidup kita tak selamanya menatap nanar kehilangan.. tak selamanya kita harus fokus pada apa yang hilang dan melupakan hal yang ada.. tak selamanya kita berpaku tangan menyesali hal yang telah pergi dan berharap itu kembali.. Karena kehilangan hanyalah fase.. fase yang coraknya bisa kita lukis sendiri.. lukis dengan tinta warna warni.. atau tinta hitam dan warna suram.. semua adalah pilihan kita.. karena hidup bukan tentang menerima.. tapi tentang bagaimana kita memilih hal yang dapat kita terima.. atau hal yang seharusnya kita terima..  

Sampai saat ini aku berusaha memahami berbagai sudut pandang atas kehilangan... Mungkin pada awalnya sulit.. tetapi bersama kesulitan selalu ada kemudahan.. Dan bersama kesulitan selalu ada kemudahan.. Aku berusaha memaknai hidupku lebih indah dengan adanya kehilangan.. Karena indahnya hidupku bukan karena kebahagiaan yang ada, tapi karena kebahagiaan yang kucipta diatas segala kehilangan... Mungkin hidupku tak sempurna.. tapi biarlah kusempurnakan adanya dengan lembaran hitam-putih yang telah ku torehkan diatasnya... 

Semoga, kita semua dapat memaknai kehilangan... sebagai makna yang sebenar-benarnya makna...
Yang datangnya dari Tuhan Yang Maha Kuasa... 

Amiin... Amiin ya Rabbal'alamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar