Minggu, 08 Desember 2013

Aku dan Sahabatku

Namaku Titah. Titah Hati Khoirurrokhmah. Nama yang menurut beberapa orang dan aku bagus. Titah dalam Bahasa Sunda artinya suruh, perintah, atau kehendak. Hati adalah hati, aku mengartikannya sebagai perasaan, kata hati, batin atau mungkin yang mengisi relung jiwa. Khoir dalam bahasa arab adalah baik dan rohkmah adalah kasih sayang. Begitulah kira-kira namaku, dan orangtuaku berharap semoga aku menjadi anak yang selalu menuruti kata hati yang baik dan bisa menjadi seseorang yang selalu memilih kasih sayang sebagai jalan tujuanku, walaupun Titah Hati sedang berada dilingkungan yang tak benar menurut kata hatinya, tetapi setidaknya dia selalu bisa berkaca dari namanya yang akan menunjukkan jalan yang seharusnya Titah Hati tempuh. Begitulah kira-kira harapan dan keinginanku dari sebuah nama yang mereka berikan.

Aku adalah orang yang sederhana, mencintai kesendirian, penuh prinsip, dan tidak mudah diintervensi dari luar, begitulah kira-kira aku dari sudut pandangku. Beberapa kawanku bilang aku pengasih, penyabar, dan kritis... tapi aku sendiri selalu bertanya-tanya apakah memang aku seperti itu?

Aku tumbuh dilingkungan yang kurang mendukungku. Orangtuaku tak begitu memahami apa yang diinginkanku, walaupun mereka memang selalu melakukan apa yang terbaik bagiku, berkorban demi aku, dan rela melakukan apapun demi anaknya ini... tapi tetap ada beberapa hal yang tak mereka pahami dari diriku. Mereka mungkin terlalu sibuk dengan hal-hal yang harus mereka tanggung sebagai orangtua. Jelas sekali aku hanya salah satu dari empat anaknya. Masih banyak ruang yang mereka isi dengan anak-anaknya yang lain... Jelas aku bukan orang nomor satu. Tapi setidaknya kamilah orang nomor satu..

Aku bukan orang yang mudah mengambil keputusan... terlebih keputusan untuk menyatakan seseorang sebagai sahabatku. Menurutku... Sahabat bukanlah kata-kata instan yang bisa lahir dari pertemanan dua tiga bulan.. bukan pula lahir dari hubungan yang hanya senang-senang... apalagi lahir dari peristiwa yang tak bermakna.. Sahabat adalah proses.. Sahabat adalah barang mahal... Sahabat adalah suatu harga mati yang tak dikompromi.. Sahabat adalah segala... Segala bahkan dibawah dunia..
Aku punya beberapa sahabat dalam hidupku, mereka adalah calon arsitek, calon apoteker, ibu dokter yang sedang meneliti dunia perikanan, dan calon psikolog atau manager sdm (entahlah apa yang dia pilih nanti). 
Ya... Sahabatku adalah mereka.. mereka yang selalu bersamaku. Mereka yang tak kenal lelah mendengarkan celotehku. Mereka yang selalu nyaman bersamaku. Mereka yang selalu menganggapku ada. Mereka yang selalu menjadi bahan pikiranku.

Sahabatku yang pertama adalah si calon arsitek.. Kurang lebih kita telah bersahabat selama tujuh tahun. Yang aku tahu.. waktu, perbedaan pemikiran, perbedaan tempat sekolah atau kuliah, dan perbedaan yang lainnya tak mampu memisahkan kami. Akan selalu ada masa kita bersama, bercerita, menghabiskan waktu malam minggu dengan duduk lama diwarung makan mie aceh. Bercanda, tertawa, kehujanan, semuanya sudah kita lewati. Tak jarang kita sering salah paham, tak jarang juga aku kesal dan marah dengannya, tapi apapun konflik yang kita alami, tak mampu menjauhkan kita satu sama lain. Walaupun aku dan dia sedang sibuk masing-masing dengan urusan kuliah dan sebagainya, dan jarang sekali berkomunikasi, tapi kami selalu menyisakan hati kami untuk diisi dengan kisah-kisah yang lalu dan yang mendatang.. kita tak akan melupakan satu sama lain.. karena kita adalah sahabat selamanya :”)
Dia yang memahami segala kekuranganku.. kekurangan kehidupanku... Dan dia selalu bisa memahamiku.. walaupun ku tahu dia tak terlalu sama denganku... tapi memiliki sahabat seperti dia yang manja dan sebagainya adalah karunia dalam hidupku.. dia sahabatku.. Sang Calon Arsitek.

Sahabatku LW<3

Sahabatku selanjutnya yaitu sang calon apoteker. Dia adalah orang yang tegas, senang berbisnis, dan teguh dengan pendiriannya, dan tidak peduli dengan orang lain yang mungkin tidak suka dengannya. Dia adalah seorang yang pekerja keras. Aku merasa beruntung memiliki sahabat sepertinya... aku belajar bagaimana kita harus mandiri, harus berusaha tidak selalu bergantung kepada orang lain, harus berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan orangtua, harus memberikan yang terbaik kepada orang terkasih, terutama keluarga. Satu hal yang sangat melekat pada dirinya adalah keluarganya. Baginya keluarganya nomor satu.. Ya kurasa semua orang akan mengatakan keluarga adalah nomor satu, tapi tak semua orang akan benar-benar menunjukkan bahwa keluarga adalah nomor satu... Tapi dia, sahabatku ini benar-benar menunjukkan hal tersebut...

Menjadi sahabatnya menyenangkan, tak jarang kita tertawa terbahak-bahak untuk suatu hal yang kita senang, kita menangis bersama, bercerita dan bermain sampai kadang tak kenal waktu... Tapi dari semua itulah kami bersahabat... dari sebuah masjid bernama Al-Huda.. Dari sebuah warung es buah dipinggir Jalan Merdeka, dari sebuah pasar di daerah depok dua (lupa nama pasarnya), dari sebuah toko sederhana... waktu yang kita jalani memang singkat... dan hal-hal yang kita lakukanpun hanya hal-hal sederhana seperti makan es buah, ngobrol santai berjam-jam dimasjid... ya hanya waktu-waktu singkat yang sederhana yang kami habiskan... tapi itu saja cukup bagiku.. karena kia sama-sama mencintai kesederhanaan.. sama-sama berpikir kalau tempat yang tak biasa tidak akan berpengaruh bagi kami... dijalanpun kami merasa menghabiskan waktu dengan indah.. kami tak perlu tempat-tempat bagus atau mall untuk menghibur diri kami.. hanya masjid bernama Al-Huda... itu saja sudah lebih dari cukup buat kami...

Untuk sahabatku sang calon apoteker... terimakasih telah meluangkan waktunya untuk menjadi sahabatku.. sahabat yang tak akan ku lupakan.. sahabat yang terlalu mandiri, sampai kadang aku berpikir bahwa sebenarnya kau pun tidak membutuhkanku sebagai sahabat.. tapi aku tahu aku tetap sahabatmu.. sahabatmu.. sahabatmu...

Sahabatku YM<3

Selain itu aku punya sang ibu dokter yang berkelana didunia perikanan.. dia adalah seorang yang tak terlalu banyak menghabiskan waktu denganku.. waktu kita untuk bersama terbilang singkat.. tapi dari kesingkatan itulah dia telah menjadi sahabatku... sahabatku yang satu ini adalah seorang jawa tulen. Tingkahnya dan perilakunya sangat kental dengan nilai-nilai budi pekerti jawa... Cara bicaranya, bagaimana dia memperlakukan seseorang didekatnya, dan bagaimana dia hidup.. menurutku, dia adalah seorang jawa tulen... dia adalah orang yang penuh dengan kasih sayang, dia lembut, senang membantu orang lain, dia penurut, dia sangat menyayangi ibunya yang juga penuh dengan kasih sayang, dia sangat ramah, sangat mudah berbaur dengan berbagai kalangan, sangat welcome dengan siapapun... aku bisa memanggilkan dengan sebutan ‘mba’... Mba aku kangen... mba aku kangen... tak jarang aku menangis sendiri jika ingat dengannya... dia memang bukan orang yang selalu mengingat hal yang sudah aku ceritakan padanya, tapi dia adalah pendengar yang baik, sangat amat baik.. dia pekerja keras, dan yang sangat amat aku pahami... dia adalah seorang yang mempunyai mimpi besar.. dia tak akan pernah menyerah pada mimpinya.. dia tak akan menyerah pada keadaan... dia adalah pemimpi yang ulung..

*mba aku kangen... kangen... mba aku sayang sama mba. Sayang banget sayang banget... yang betah ya di Purwakerto.. yang rajin disana... sabar ya kalo kangen sama ibu :”)*

Dia adalah sahabat yang sudah seperti kakaku, walaupun umurku lebih tua darinya, tapi dia seolah seperti lebih dewasa dariku... dia adalah seorang yang sulit sekali untuk bercerita tentang hal pribadi.. dulu aku sampai harus berusaha untuk membuatnya cerita dan berterus terang tentang suatu masalahnya.. memang dia adalah orang yang menutup diri untuk hal yang seperti itu.. tapi akhirnya dia terbuka denganku... Aku hanya tidak mau menjadi seorang sahabat yang tidak mengerti sahabatnya sendiri... Aku hanya ingin mengenal mba...

Aku mungkin bukanlah sahabat yang selalu ada buatmu mba, tapi ketahuilah mba selalu ada ruang dalam hatiku untuk menyebutmu sebagai sahabat yang tidak akan pernah tergantikan... Kamu mba, yang pertama kali ajak aku itikaf... semoga tahun besok kita bisa itikaf bareng ya mba... kamu mba.. kamu.. ya sahabatku.. sahabatku...

Sahabatku NAW<3

Yang terakhir... Ya the one and only...

Ya dia yang diluar sana... ya dia yang biasa aku sebut voldy.. ya voldemort...

Dia adalah sahabatku yang satu-satunya berbeda denganku.. ya dia seorang dari jenis yang berbeda denganku *kalian mengerti apa yang ku maksud*.. dia yang menurutku sangat amat sepemikiran denganku. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang idealis bersama-sama. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang sama-sama mencintai kesendirian dan keheningan. Kita yang bersama-sama memiliki masalah.. ya semua orang ku rasa memiliki masalahnya masing-masing...

Dia adalah orang yang akhir-akhir ini menjadi pendiam. Menjadi seorang yang mungkin jauh berbeda pada masa sebelumnya.. dia adalah seorang yang senang dengan buku-buku. Dia yang banyak bicara kepadaku. Dia yang selalu mematahkan argumenku, dia yang selalu berusaha menceramahiku, dia yang selalu berusaha untuk mengingatkanku, dia yang selalu beradu pendapat denganku, dia yang selalu menjadi partner debatku, dia yang selalu ada untukku, dia yang selalu menerimaku, dan dia yang selalu menghargai setiap sahabat dalam hidupnya.. menurutnya sahabat adalah segalanya... sahabat adalah segalanya...

Dia adalah orang yang jika membenci sesuatu... maka dia akan membencinya sepenuhnya.. katanya, “Gua bukan orang yang setengah-setengah. Gua suka totalitas”... Ya begitulah katanya..
Yang aku tau, hidupnya berprinsip.. dia tidak mudah diintervensi oleh orang lain, dan dia adalah orang yang menurutku adalah sebagian dari aku.. kadang aku berpikir bahwa dia adalah aku dari jenis yang berbeda.. karena begitu sepemikirannya aku dengannya... kadang aku berharap dan menghayal, mengapa kita tidak diciptakan dari jenis yang sama... dan sampai sekarangpun aku selalu berharap kita adalah sama... tapi tetap kita berbeda.. dan jika kita berbeda... tentu kita tak bisa selamanya bersama.. Entahlah...
Bersahabat dengannya adalah hal yang indah bagiku.. bagaimana akhirnya aku bisa mengenal diriku sendiri. Bagaimana aku mengerti beberapa hal. Bagaimana aku memahami hal yang sebelumnya tak pernah aku pahami.. bagaimana aku menjadi seorang seperti sekarang, bagaimana aku menjadi seseorang yang memiliki begitu banyak kenangan.. kenangan dengannya... kenangan kami...

Kita memang bukanlah orang yang terbilang biasa dan rata-rata.. kita berbeda... kita bahkan dapat memahami apa yang tak perlu kita sebutkan masing-masing... Kita adalah satu... Ya setidaknya itu menurutku.. karena untuk mendeskripsikannya saja aku harus bingung.. seolah seperti sedang mendeskripsikan diriku sendiri.. ya kita memang satu... tapi kita berbeda..

Mungkin ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padanya... ya tentang suatu hal yang seharusnya dia mengerti dan pahami.. Tapi sudahlah.. Aku berusaha untuk mengikuti hal yang membawa diriku pada waktu itu... Dan aku pikir dia mulai memahami apa yang selalu ingin dia ketahui...

Aku menyayanginya seperti aku menyayangi diriku sendiri. dia adalah sahabatku... ya sahabatku... sahabatku... sahabatku...

Sahabatku MN<3

Kalian adalah sahabatku.. sahabat terbaikku.. Aku sangat berterimakasih kepada kalian yang telah mengisi waktu tidurku sebagai pupa... Kalian mengisi waktu tidurku dengan indah... Kalian telah mengubahku... Mengubahku menjadi kupu-kupu langka di dunia.. Salah satu spesies yang indah... Ya kalian mengubah hidupku.. Kalian titipan Tuhan *Allah SWT*


Terimakasih telah mengubahku menjadi kupu-kupu... Terimakasih sahabatku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar