Namaku Titah. Titah Hati Khoirurrokhmah.
Nama yang menurut beberapa orang dan aku bagus. Titah dalam Bahasa Sunda
artinya suruh, perintah, atau kehendak. Hati adalah hati, aku mengartikannya
sebagai perasaan, kata hati, batin atau mungkin yang mengisi relung jiwa. Khoir
dalam bahasa arab adalah baik dan rohkmah adalah kasih sayang. Begitulah
kira-kira namaku, dan orangtuaku berharap semoga aku menjadi anak yang selalu
menuruti kata hati yang baik dan bisa menjadi seseorang yang selalu memilih
kasih sayang sebagai jalan tujuanku, walaupun Titah Hati sedang berada
dilingkungan yang tak benar menurut kata hatinya, tetapi setidaknya dia selalu
bisa berkaca dari namanya yang akan menunjukkan jalan yang seharusnya Titah
Hati tempuh. Begitulah kira-kira harapan dan keinginanku dari sebuah nama yang
mereka berikan.
Aku adalah orang yang sederhana,
mencintai kesendirian, penuh prinsip, dan tidak mudah diintervensi dari luar,
begitulah kira-kira aku dari sudut pandangku. Beberapa kawanku bilang aku
pengasih, penyabar, dan kritis... tapi aku sendiri selalu bertanya-tanya apakah
memang aku seperti itu?
Aku tumbuh dilingkungan yang
kurang mendukungku. Orangtuaku tak begitu memahami apa yang diinginkanku,
walaupun mereka memang selalu melakukan apa yang terbaik bagiku, berkorban demi
aku, dan rela melakukan apapun demi anaknya ini... tapi tetap ada beberapa hal
yang tak mereka pahami dari diriku. Mereka mungkin terlalu sibuk dengan hal-hal
yang harus mereka tanggung sebagai orangtua. Jelas sekali aku hanya salah satu
dari empat anaknya. Masih banyak ruang yang mereka isi dengan anak-anaknya yang
lain... Jelas aku bukan orang nomor satu. Tapi setidaknya kamilah orang nomor
satu..
Aku bukan orang yang mudah
mengambil keputusan... terlebih keputusan untuk menyatakan seseorang sebagai
sahabatku. Menurutku... Sahabat bukanlah kata-kata instan yang bisa lahir dari
pertemanan dua tiga bulan.. bukan pula lahir dari hubungan yang hanya
senang-senang... apalagi lahir dari peristiwa yang tak bermakna.. Sahabat
adalah proses.. Sahabat adalah barang mahal... Sahabat adalah suatu harga mati
yang tak dikompromi.. Sahabat adalah segala... Segala bahkan dibawah dunia..
Aku punya beberapa sahabat dalam
hidupku, mereka adalah calon arsitek, calon apoteker, ibu dokter yang sedang
meneliti dunia perikanan, dan calon psikolog atau manager sdm (entahlah apa
yang dia pilih nanti).
Ya... Sahabatku adalah mereka.. mereka yang selalu
bersamaku. Mereka yang tak kenal lelah mendengarkan celotehku. Mereka yang
selalu nyaman bersamaku. Mereka yang selalu menganggapku ada. Mereka yang
selalu menjadi bahan pikiranku.
Sahabatku yang pertama adalah si
calon arsitek.. Kurang lebih kita telah bersahabat selama tujuh tahun. Yang aku
tahu.. waktu, perbedaan pemikiran, perbedaan tempat sekolah atau kuliah, dan
perbedaan yang lainnya tak mampu memisahkan kami. Akan selalu ada masa kita
bersama, bercerita, menghabiskan waktu malam minggu dengan duduk lama diwarung
makan mie aceh. Bercanda, tertawa, kehujanan, semuanya sudah kita lewati. Tak
jarang kita sering salah paham, tak jarang juga aku kesal dan marah dengannya,
tapi apapun konflik yang kita alami, tak mampu menjauhkan kita satu sama lain.
Walaupun aku dan dia sedang sibuk masing-masing dengan urusan kuliah dan
sebagainya, dan jarang sekali berkomunikasi, tapi kami selalu menyisakan hati
kami untuk diisi dengan kisah-kisah yang lalu dan yang mendatang.. kita tak
akan melupakan satu sama lain.. karena kita adalah sahabat selamanya :”)
Dia yang memahami segala
kekuranganku.. kekurangan kehidupanku... Dan dia selalu bisa memahamiku..
walaupun ku tahu dia tak terlalu sama denganku... tapi memiliki sahabat seperti
dia yang manja dan sebagainya adalah karunia dalam hidupku.. dia sahabatku..
Sang Calon Arsitek.
Sahabatku LW<3
Sahabatku selanjutnya yaitu sang
calon apoteker. Dia adalah orang yang tegas, senang berbisnis, dan teguh dengan
pendiriannya, dan tidak peduli dengan orang lain yang mungkin tidak suka
dengannya. Dia adalah seorang yang pekerja keras. Aku merasa beruntung memiliki
sahabat sepertinya... aku belajar bagaimana kita harus mandiri, harus berusaha
tidak selalu bergantung kepada orang lain, harus berusaha semaksimal mungkin
untuk membahagiakan orangtua, harus memberikan yang terbaik kepada orang
terkasih, terutama keluarga. Satu hal yang sangat melekat pada dirinya adalah
keluarganya. Baginya keluarganya nomor satu.. Ya kurasa semua orang akan
mengatakan keluarga adalah nomor satu, tapi tak semua orang akan benar-benar
menunjukkan bahwa keluarga adalah nomor satu... Tapi dia, sahabatku ini
benar-benar menunjukkan hal tersebut...
Menjadi sahabatnya menyenangkan,
tak jarang kita tertawa terbahak-bahak untuk suatu hal yang kita senang, kita
menangis bersama, bercerita dan bermain sampai kadang tak kenal waktu... Tapi
dari semua itulah kami bersahabat... dari sebuah masjid bernama Al-Huda.. Dari
sebuah warung es buah dipinggir Jalan Merdeka, dari sebuah pasar di daerah
depok dua (lupa nama pasarnya), dari sebuah toko sederhana... waktu yang kita
jalani memang singkat... dan hal-hal yang kita lakukanpun hanya hal-hal
sederhana seperti makan es buah, ngobrol santai berjam-jam dimasjid... ya hanya
waktu-waktu singkat yang sederhana yang kami habiskan... tapi itu saja cukup
bagiku.. karena kia sama-sama mencintai kesederhanaan.. sama-sama berpikir
kalau tempat yang tak biasa tidak akan berpengaruh bagi kami... dijalanpun kami
merasa menghabiskan waktu dengan indah.. kami tak perlu tempat-tempat bagus
atau mall untuk menghibur diri kami.. hanya masjid bernama Al-Huda... itu saja
sudah lebih dari cukup buat kami...
Untuk sahabatku sang calon
apoteker... terimakasih telah meluangkan waktunya untuk menjadi sahabatku..
sahabat yang tak akan ku lupakan.. sahabat yang terlalu mandiri, sampai kadang
aku berpikir bahwa sebenarnya kau pun tidak membutuhkanku sebagai sahabat.. tapi
aku tahu aku tetap sahabatmu.. sahabatmu.. sahabatmu...
Sahabatku YM<3
Selain itu aku punya sang ibu
dokter yang berkelana didunia perikanan.. dia adalah seorang yang tak terlalu
banyak menghabiskan waktu denganku.. waktu kita untuk bersama terbilang singkat..
tapi dari kesingkatan itulah dia telah menjadi sahabatku... sahabatku yang satu
ini adalah seorang jawa tulen. Tingkahnya dan perilakunya sangat kental dengan
nilai-nilai budi pekerti jawa... Cara bicaranya, bagaimana dia memperlakukan
seseorang didekatnya, dan bagaimana dia hidup.. menurutku, dia adalah seorang
jawa tulen... dia adalah orang yang penuh dengan kasih sayang, dia lembut,
senang membantu orang lain, dia penurut, dia sangat menyayangi ibunya yang juga
penuh dengan kasih sayang, dia sangat ramah, sangat mudah berbaur dengan
berbagai kalangan, sangat welcome dengan siapapun... aku bisa memanggilkan
dengan sebutan ‘mba’... Mba aku kangen... mba aku kangen... tak jarang aku
menangis sendiri jika ingat dengannya... dia memang bukan orang yang selalu
mengingat hal yang sudah aku ceritakan padanya, tapi dia adalah pendengar yang
baik, sangat amat baik.. dia pekerja keras, dan yang sangat amat aku pahami...
dia adalah seorang yang mempunyai mimpi besar.. dia tak akan pernah menyerah
pada mimpinya.. dia tak akan menyerah pada keadaan... dia adalah pemimpi yang
ulung..
*mba aku kangen... kangen... mba
aku sayang sama mba. Sayang banget sayang banget... yang betah ya di
Purwakerto.. yang rajin disana... sabar ya kalo kangen sama ibu :”)*
Dia adalah sahabat yang sudah
seperti kakaku, walaupun umurku lebih tua darinya, tapi dia seolah seperti
lebih dewasa dariku... dia adalah seorang yang sulit sekali untuk bercerita
tentang hal pribadi.. dulu aku sampai harus berusaha untuk membuatnya cerita
dan berterus terang tentang suatu masalahnya.. memang dia adalah orang yang
menutup diri untuk hal yang seperti itu.. tapi akhirnya dia terbuka denganku...
Aku hanya tidak mau menjadi seorang sahabat yang tidak mengerti sahabatnya
sendiri... Aku hanya ingin mengenal mba...
Aku mungkin bukanlah sahabat yang
selalu ada buatmu mba, tapi ketahuilah mba selalu ada ruang dalam hatiku untuk
menyebutmu sebagai sahabat yang tidak akan pernah tergantikan... Kamu mba, yang
pertama kali ajak aku itikaf... semoga tahun besok kita bisa itikaf bareng ya
mba... kamu mba.. kamu.. ya sahabatku.. sahabatku...
Sahabatku NAW<3
Yang terakhir... Ya the one and
only...
Ya dia yang diluar sana... ya dia
yang biasa aku sebut voldy.. ya voldemort...
Dia adalah sahabatku yang
satu-satunya berbeda denganku.. ya dia seorang dari jenis yang berbeda denganku
*kalian mengerti apa yang ku maksud*.. dia yang menurutku sangat amat
sepemikiran denganku. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang idealis
bersama-sama. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang sama-sama mencintai
kesendirian dan keheningan. Kita yang bersama-sama memiliki masalah.. ya semua
orang ku rasa memiliki masalahnya masing-masing...
Dia adalah orang yang akhir-akhir
ini menjadi pendiam. Menjadi seorang yang mungkin jauh berbeda pada masa
sebelumnya.. dia adalah seorang yang senang dengan buku-buku. Dia yang banyak
bicara kepadaku. Dia yang selalu mematahkan argumenku, dia yang selalu berusaha
menceramahiku, dia yang selalu berusaha untuk mengingatkanku, dia yang selalu
beradu pendapat denganku, dia yang selalu menjadi partner debatku, dia yang
selalu ada untukku, dia yang selalu menerimaku, dan dia yang selalu menghargai
setiap sahabat dalam hidupnya.. menurutnya sahabat adalah segalanya... sahabat
adalah segalanya...
Dia adalah orang yang jika
membenci sesuatu... maka dia akan membencinya sepenuhnya.. katanya, “Gua bukan
orang yang setengah-setengah. Gua suka totalitas”... Ya begitulah katanya..
Yang aku tau, hidupnya
berprinsip.. dia tidak mudah diintervensi oleh orang lain, dan dia adalah orang
yang menurutku adalah sebagian dari aku.. kadang aku berpikir bahwa dia adalah
aku dari jenis yang berbeda.. karena begitu sepemikirannya aku dengannya...
kadang aku berharap dan menghayal, mengapa kita tidak diciptakan dari jenis
yang sama... dan sampai sekarangpun aku selalu berharap kita adalah sama...
tapi tetap kita berbeda.. dan jika kita berbeda... tentu kita tak bisa
selamanya bersama.. Entahlah...
Bersahabat dengannya adalah hal
yang indah bagiku.. bagaimana akhirnya aku bisa mengenal diriku sendiri.
Bagaimana aku mengerti beberapa hal. Bagaimana aku memahami hal yang sebelumnya
tak pernah aku pahami.. bagaimana aku menjadi seorang seperti sekarang,
bagaimana aku menjadi seseorang yang memiliki begitu banyak kenangan.. kenangan
dengannya... kenangan kami...
Kita memang bukanlah orang yang
terbilang biasa dan rata-rata.. kita berbeda... kita bahkan dapat memahami apa
yang tak perlu kita sebutkan masing-masing... Kita adalah satu... Ya setidaknya
itu menurutku.. karena untuk mendeskripsikannya saja aku harus bingung.. seolah
seperti sedang mendeskripsikan diriku sendiri.. ya kita memang satu... tapi
kita berbeda..
Mungkin ada beberapa hal yang
ingin aku sampaikan padanya... ya tentang suatu hal yang seharusnya dia
mengerti dan pahami.. Tapi sudahlah.. Aku berusaha untuk mengikuti hal yang
membawa diriku pada waktu itu... Dan aku pikir dia mulai memahami apa yang selalu ingin dia ketahui...
Aku menyayanginya seperti aku
menyayangi diriku sendiri. dia adalah sahabatku... ya sahabatku... sahabatku...
sahabatku...
Sahabatku MN<3
Kalian adalah sahabatku.. sahabat
terbaikku.. Aku sangat berterimakasih kepada kalian yang telah mengisi waktu
tidurku sebagai pupa... Kalian mengisi waktu tidurku dengan indah... Kalian
telah mengubahku... Mengubahku menjadi kupu-kupu langka di dunia.. Salah satu
spesies yang indah... Ya kalian mengubah hidupku.. Kalian titipan Tuhan *Allah
SWT*
Terimakasih telah mengubahku
menjadi kupu-kupu... Terimakasih sahabatku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar