Senin, 26 Mei 2014

Pindah

Pindah. Rasanya memang sulit ketika sudah menetap di tempat nyaman. Susah ketika harus melepas apa yang sudah melekat. Dan sukar berbaur hingga timbul rasa 'berat'.

Berat meninggalkan segala di belakang.
Walau ku tahu mereka bersamaku beriringan.
Berat menanggalkan semua yang sudah lama mendarah daging.
Walau ku tahu mereka tak sepenuhnya lepas. Karena sebagian mereka adalah aku.
Berat memisahkan waktu yang biasa terjalin bersama. Berbagi dalam ruang hampa.
Walaupun aku tahu kita berpisah hanya sementara.

Ku tak pungkiri, bersamamu ialah waktu yang tak terbayar.
Hidup bersama ia yang selalu menerimaku.
Membelaku.
Berusaha sekuat tenaga menyokong kehidupanku.
Semua adalah karunia Sang Pencipta.
Sesuatu yang tak pernah jadi sia-sia.
Tapi kembali tak ku pungkiri bahwa diri ini pun lelah.
Bukan! Bukan karena hari-hari yang kau beri.
Tapi karena ku tak bisa lagi kembali.
Kembali dengan rasa lelah yang ku tempuh. Karena waktu yang terlalu lama ku tunggu. Karena banyaknya detik yang kulewati tanpa arti.
Semua terbuang begitu saja.
Tanpa ku mampu mengisinya dengan hal berguna.
Kecuali terlelap. Ya terlelap di waktu singkat untuk kembali.
Namun disisi lain, tak ku pungkiri bahwa ku tak mau pergi.
Tak mau pergi meninggalkan kalian yang telah dikurangi hari.
Kalian yang tak hentinya memberi kasih.
Sehingga ku sulit memulai dan tak mau mengakhiri.
Berpisah denganmu adalah faktor penguat sedih.
Tapi bersama denganmu pun ku tak mampu lagi menopang fisik.
Menopang rasa lelah yang sering mengusik.

"Aku hanya pergi tuk sementara.
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya.
Aku pasti kan kembali pada dirimu.
Tapi kau jangan nakal.
Aku pasti kembali."

Biarkanlah hati ini rela.
Rela melepas kalian yang selalu ada bersama.

Untuk kalian.
Bapak. Emak. Teteh. Aza. Medy. Kaka.
Orang-orang yang selalu ada dirumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar